Wednesday, February 25, 2015

Alat Musik Saluang Sumatera Barat

http://dedyyulfris.blog.com/files/2013/01/minangkabau-musical-instrument-saluang.jpgKira-kira musik apa yang paling anda sukai untuk menemani waktu santai dan istiraha anda? seiring perkembangan zaman, industri musik di setiap negara tumbuh dengan subur, jenis-jenis musikpun semakin dikenal dan memasyarakat, namun sebagai masyarakat yang tidak terlepas dari sejarah dan memiliki jati diri bangsa, sudah selayaknya kitapun tidak melupakan dan melestarikan musik dan alatnya yang merupakan hasil cipta dan karya bangsa sendiri. Sebab selain memiliki nilai budaya dan sejarah, alat musik tradisionalpun dapat menghasilkan musik yang menarik dan merdu seperti alat musik modern lainnya. Namun hal ini tidak disadari oleh banyak orang, sehingga alat musik dan musik hasil karya bangsa Indonesia semakin hari semakin terkikis. Dari sekian banyak alat musik tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia, Saluang adalah alat musik yang memiliki suara yang khas. Berbicara soal nama alat musik, nama Saluang Secara etomologis, diambil dari nama seruling panjang yang kerapkali menjadi alat musik pengiring dalam pertunjukan musik ini. Selain itu, Saluang memiliki sebuta atau istilah lain yaitu Saluangjo dan Dendang-saluang.
Asal Daerah 
Saluang merupakan salah satu alat musik tradisional yang khas, yaitu dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat.

Cara Memainkan dan Membuat 
Cara Membuat alat Musik Saluang 
Seperti jenis seruling pada umumnya, alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai, namun dalam pembuatan alat musik ini lebih sederhana, yaitu :
Panjang : 40-60 cm dengan diameter 3 sampai 4 meter dan tebal kurang dari 1 mm, untuk lubangnya, kita cukup membuat 4 lubang saja, agar dapat menghasilkan nada yang bagus, lubang dibuat bulat sempurna dengan ukuran garis tengah 0.5 cm. Untuk bagian atas dan bawahnya dibiarkan berongga atau berlubang, bagian atas berfungsi untuk meniup dan bawah berfungsi unuk tempat keluarnya udara, hal ini merupakan salah satu yang membedakan pembuatan seruling biasa dan saluang, pada bagian atas atau tempat untuk meniupnya dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebala bambu atau talang tersebut. Masyarakat minang menyebut dengan istilah Suai. untuk membaut luabng, anda harus menghitung jarak 2/3 dari panjang keseluruhan saluang, yang dihitung dari bagian atas, disitulah lubang pertama dibuat, sedangkan untuk luabng kedua dan ketiga, dibuat dengan jarak yang sama dari lubang ke lubang dengan jarak setengah lingkaran rongga bambu.

Cara Memainkan Saluang 
Hal yang utama dalam memain kan saluang ini adalah cara meniup dan menarik nafas secara bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus (circular breathing). Teknik yang dinamakan manyisiahango kini dapat dikuasai dengan latihan yang berkesinambungan. Jangan lupa tiuplah dari bagian atas yang telah di runcingkan atau di suai agar nyaman dan mudah mengatur posisi mulut dengan posisi ujung saluang berada pada samping bibir. Selain itu, kekhasan dan keunikan alat musik ini terdapat pada gaya memainkan saluang yang berbeda-beda. Setiap daerah di Minangkabau memiliki cara tersendiri dalam hal meniup saluang. Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan sendiri cara meniup saluang. Hal inilah yang menyebabkan keragaman gaya meniup dan memainkan saluang. Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah adalah nama daerah sekaligus nama gaya dalam meniup saluang. Gaya Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Ratok Solok dari daerah Solok menjadi gaya yang paling sedih di telinga.

      Dimanakah kita bisa mnikmati alunan musik ini? Perkawinan, batagak rumah, batagak pangulu, dan lain-lain merupakan acara yang biasa menyuguhkan permainan musik ini. Apabila kita ingin menikmati permainan saluang ini, hendaknya datang ke acara tersebut setelah salat Isya dan baru akan berakhir menjelang subuh. Dendangan para dara-dara cantik Minang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Selain kelihaian para pemainnya, dendangan saluang sendiri berisikan pesan, sindiran, dan juga kritikan halus. Dendangan tersebut dapat mengembalikan ingatan si pendengar terhadap kampung halaman ataupun terhadap kehidupan yang sudah, sedang, dan akan dijalani.
      Berikut judul-judul lagu saluang yang banyak dikenal di masyarakat Minangkabau, antara lain: Ambun Pagi, Lubuak Sao, MuaroLabuah, Padang Magek, Ratokkoto Tuo, dan Ratok Solok

Sumber  : www.kebudayaanindonesia.net

Sejarah Bass Elektrik

Sejarah bass elektrik pertama dimulai saat Lloyd Loar mendesain double bass listrik pertama di tahun 1920 untuk Gibson.  Bass ini menggunakan pickup electro-static. Tapi sayangnya amplifikasi bass belum ada saat itu. Bass tersebut bernama Gibson Mando-Bass.
Tapi, evolusi dari bass  elektrik modern yang kita kenal sekarang terjadi ketika  Paulus Tutmarc membuat sebuah bass yang lebih praktis dalam hal ukuran. Yang pertama di buat dengan pickup dan seukuran cello. Tapi terlalu berat, sehingga Tutmarc merancang sebuah bass baru yang lebih kecil, berbentuk seperti gitar, menggunakan fret, dan dimainkan secara horizontal (tidak seperti double bass yang dimainkan vertikal).  Body bass ini panjangnya 42 inci terbuat dari kayu walnut hitam yang kokoh, dan dilengkapi dengan string piano dan pickup. Bass elektrik modern pertama ini mulai dijual di tahun 1935 dengan merk AudiovoxModel 736 Bass Fiddle dan hanya sekitar 100 buah yang diproduksi.
Kemudian di tahun 1936 Rickenbacker mulai memasarkan double bass elektrik yang diberi nama Bed-Post Bass, dan Paul Tutmarc memasarkan bass nya dengan merek Serenader di tahun 1939 namun kurang sukses.
Leo Fender yang mendirikan Fender Electric Instrument Manufacturing Company dan sukses dengan FenderTelecaster, mulai merancang sebuah bass elektrik dengan desain body mirip dengan Telecaster dan pickupHumbucking.  Bass ini dinamakan dengan �Precision Bass,� alias �P-Bass� pada tahun 1951. Bass ini disebut bass Presisi karena keakuratan not/nada-nya. Pemain mampu bermain not/nada  yang sempurna karena  adanya frets.  Bagi banyak orang, ini adalah bass listrik pertama.
Pada tahun 1957 pickguard dan headstocknya di redesign mirip seperti gitar Fender Stratocaster. dan pickup diubah menjadi split pickup. Dan P-Bass yang berbasis Telecaster dirubah namanya menjadi Telecaster Bass di tahun 1968.
Fender mengeluarkan Jazz Bass ditahun 1960 dengan tone yang lebih bright dan rich di midrange. Tidak seperti Precision, bass ini di bikin dengan dua pickup terpisah. Jazz Bass  ini kemudian menjadi sangat populer.
Bass elektrik pun terus menerus dikembangkan. Bass 5 string pertama Fender Bass V dibuat oleh Fenderdi tahun 1965 dengan tuning E-A-D-G-C, namun kurang berhasil di pasaran. Setelah Jimmy Johnson merancang  bass Alembic 5 senar dengan tuning B-E-A-D-G, barulah pemakaian bass 5-string menjadi terkenal.
Fodera 6-string bass
Pada tahun 1959  Danelectro mengeluarkan Bass 6 string  pertama dengan tuning seperti gitar. Namun nasibnya tidak bagus di pasaran. Anthony Jackson bersama Carl Thompson di tahun 1974 membuat Contrabass guitar (BEADGC). Kemudian Jackson dan Ken Smith  membawa desain ini ke pabrik Fodera  dan membuat Contrabass dengan ukuran yang lebih lebar. Inilah yang kemudian menjadi bass 6-string modern seperti sekarang kita kenal.
Bass fretless pertama diciptakan pada tahun 1965 olehAmpeg, dan pada tahun 1968 sebuah bass 8 string  diproduksi oleh Hagstroem.
Inovasi lain adalah Ned Steinberger memperkenalkan bass tanpa kepala pada tahun 1979. Pada tahun 1987, Guild Corporation Gitar meluncurkan bass fretless Ashbory. Bass ini menggunakan senar karet silikon dan pickup piezoelektrik untuk menghasilkan suara  �double bass�. Ukurannya sangat pendek, hanya 18 inci.
Selama bertahun-tahun, pickup juga ikut berevolusi. Selain pickup single coil, muncul juga beberapa jenis pickup lain seperti humbuckers, pickup hybrid, pickup pasif dan aktif. Penggunaan pickup aktif di bass dipelopori oleh Musicman Stingray di tahun 1976.
Teknik bermain bass elektrik modern pun berkembang pesat. Misalnya teknik slap and pop yang diciptakan oleh Larry Graham, kemudian dipopularkan oleh Louis Johnson. Penggunan plectrum (pick) dalam memetik senar untuk memberi tone yang tegas dan attack yang kuat. Teknik palm-muting untuk menciptakan kesan suara double bass. Two-handed tapping dan lain-lain.
Berikut timeline sejarah perkembangan bass dengan sumber utama dari Leo�s Bass Page (sudah ditutup):
  • 1490 : 6 & 7 string Bass Viola da Gamba from SilvestroGanassi � Venice, Italy
  • Late 1500's : First Double Bass from Gasparod�Salo � Italy
  • 1910 : Gibson builds for 20 years the Mando Bass (Acoustic Bass without amplification, 24? scale, 17 frets)
  • 1926 : First �Electric Upright� from Lloyd Loar
  • 1933 : Paul Tutmarc builds first amplified Bass guitar
  • 1935 :Audiovox Electric Bass Fiddle
  • 1936 :Rickenbacker Bedpost-Bass (something like a Electric Upright Bass)
  • 1939 :Serenader Bass from Paul Tutmarc
  • 1947 : Everett Hull builds a pick up for Double Basses (2 years later he founds AMPEG)
  • 1951 :Fender Precision Electric Bass from Leo Fender
  • 1952 : Kay Electric Bass
  • 1953 :Gibson EB-1 �Violin-Bass�, a short scale Bass (Gibson�s answer to the Precision)
  • 1953 :Hohner Fretless � Only 36 made it out before a fire destroyed the shop!
  • 1956 :Hofner�s 500/1 Bass (Beatles Bass)
  • 1957 : New Design for the Fender Precision
  • 1957 :Rickenbacker 4000 (THE Rickenbacker)
  • 1958 : EB-2 (Semi-Acoustic Bass)
  • 1959 : First 6 string Bass UB1 from Danelectro (Tuning: E A D G B E)
  • 1959 :Gibson EB-0 (First Les Paul Junior Styling, later SG like styling)
  • 1960 :Fender Jazz Bass
  • 1960 : Gibson EB-66 string Bass (Tuning: E A D G B E)
  • 1960 :Danelectro�s Longhorn Bass
  • 1962 :Fender VI (Tuning: E A D G B E)
  • 1962 : First active Bass BURNS TR2 built by English Guitar maker Jim Burns of London
  • 1963 :Gibson Thunderbird
  • 1964 :Fender V
  • 1965 : First fretless Bass Aubi from Ampeg
  • 1965 :Leo Fender sells his company to CBS
  • 1968 :Hagstroem 8 String Bass
  • 1969 : Dan Armstrong�s See-thru clear acrylic bass from Ampeg
  • 1970 :Alembic founded
  • 1975 :Carl Thompson builds Piccolo Bass for Stanley Clarke
  • 1976 :Music Man StingRay designed by Leo Fender
  • 1976 : Rocket Science meets Bass Guitars. Aerospace Engineer/Bass Player Geoff Gould of Modulus is inspired to develop the industry�s first Carbon Fiber necks.
  • 1977 :Rick Turner of Alembic, and Geoff Gould (above) present the first limited production (graphite neck) instruments at the National Association of Music Merchants convention.
  • 1978 :Hamer builds the first 12 string bass for Tom Petersson of Cheap Trick
  • 1978 :Carl Thompson builds the first 6 string fretless, later owned by Les Claypool
  • 1980 :Michael Tobias builds half-fretted bass (fretted to the 5th, then fretless) for Bob Greenlee
  • 1981 :Steinberger Bass and Status graphite bass were shown on Frankfurt Music Show
  • 1981 :Ken Smith builds the AJ6 � Anthony Jackson�s 6 string (B E A D G C)
  • 1983 :Ibanez MC 924 �half and half� (fretted to the 12th fret then fretless)
  • 1981?: Leo Fender starts G&L Guitars
  • 1987 : Guild Ashbory with 22? scale and Silicon strings
  • 1987 :Michael Tobias builds his first* custom 7 string bass for Garry Goodman
  • 1989 : Double neck Basses from Le Fay (Dutch site) and Jerry Jones
  • 1993? : Christopher Willcox, head of LightWave Systems, begins optical pickup development.
  • 1997? :Conklin builds first double neck 7 string bass
  • 1998 :Warrior guitars builds the worlds first 15 string bass, a triple 5-string tuned EeeAaaDddGggCcc, in a collaborative project with Jauqo III-X.
  • 2003 :Noguera YC Sub Bass � Designed and tuned one octave lower than normal (E � 20.6Hz)
  • 2004 : �Sub-Contra� Bass by Adler Guitar�s artist, Jauqo III-X (Tuned C#,F#,B, E � low to high)
  • 2004 : 11 String bass by Michael Adler. Uses the C#00 (17hz) string. First played and currently owned

Tuesday, February 17, 2015

BLACK COFFEE ICE ... REGGAE BAND FROM PALEMBANG, SOUTH SUMATERA

https://mblackcoffeeice.files.wordpress.com/2015/02/10450827_561859727283400_5248171908982986317_n.jpg 
Black Coffee Ice adalah Band Regaae yang berasal dari kota Palembang, band ini berdiri sejak 13 september 2010. Nama Black Coffee Ice terinspirasi dari kebiasaan mereka nongkrong pojok kantin kampus yang minuman wajibnya adalah kopi. Segelas kopi biasa dinikmati secara join, bahkan saat iseng mereka memasukkan bongkahan es batu kedalam kopi yang tinggal setengah gelas. Filosopi dari nama Black Coffee Ice adalah  Kopi hitam yang menghadirkan kehangatan, kebersamaan, pertemanan, serta rasa persaudaraan yang tinggi dan es yang mampu mendinginkan suasana saat keadaan sedang panas. Jadi Black coffee Ice adalah sebuah band yang diharapkan mampu mengendalikan situasi, memberikan kenyamanan, kehangatan, kebersamaan serta menjunjung rasa persaudaraan yang tinggi, baik diantara personilnya maupun dari pendengar musik mereka sendiri. Proses terbentuk nya band ini sangat panjang dan rumit, persis seperti serial sinetron yang ada di televisi (hehehe), di mulai dari pendaulatan personil hingga pengumpulan materi lagu serta bongkar pasang personil.
Di awal berdirinya band ini, ada tujuh orang personil yaitu Wala (Vokal), Raka (Guitar), Kapri Delvin (Guitar), Endi� (Bass),Beni (Keyboard), Aal (Perkusi) & Dadang (Drum). Pada awal berdirinya band ini, mereka hanya sekedar jadi band yang hanya ngumpul di kampus, studio dan jamming bareng temen-temen yang lain. Hal itu berlangsung hingga tahun 2012, hingga akhirnya diawal tahun 2012 mereka mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara kampus. Pada saat itu sudah ada tambahan personil baru yaitu Senna yang mengisi di lead Guitar. Dalam penampilan perdana mereka di panggung besar inilah mulai membawa perubahan pada band ini. Mereka mulai mendapat tawaran untuk manggung diacara-acara yang ada dikota Palembang. Berbagai macam masalah pun sering mereka lalui, hingga bongkar pasang personilpun tak dapat dihindari untuk mempertahankan Band ini. Di tahun 2013 personil band ini sudah berubah Kecuali Wala, Raka, Endi & Beni. Posisi Gitar Lead telah diisi oleh Rian, Perkusi diisi oleh Alan dan Drum di mainkan oleh Heru. Posisi ini bertahan cukup lama, hingga akhirnya Heru sang drummer telah menyelesaikan kuliahnya dan harus pulang kampung karena suatu pekerjaan. Kegalauanpun terjadi bagi para personil Band ini, Akhirnya Alan sang pemain perkusi didaulat untuk menjadi Penggebuk drum, dan datanglah personil baru Destra Wiranata yang memainkan perkusi. Di pertengahan 2014, Beni yang memainkan Keyboard mengundurkan diri karena kesibukannya. Pencarian pemain Keyboard pun tak dapat dihindarkan, ditengah tingginya permintaan perform dari acara-acara yang ada. Mereka pun bertemu dengan Mas Eko yang basicnya merupakan Gitaris. Sampai akhir 2014 Posisi Personil Black Coffe Ice yaitu Wala (Vokal), Raka (Guitar), Rian (Guitar), Endi� (Bass), Eko (Keyboard), Alan (Drum) & Nata (Perkusi). Selama band ini mulai manggung di acara-acara yang ada, mereka selalu menyisihkan uang mereka untuk uang kas yang nantinya akan digunakan untuk modal masuk ke Studio Rekaman. Diakhir tahun 2014 mereka sepakat untuk mulai masuk ke studio rekaman. Bermodalkan uang yang didapat dari manggung di berbagai acara yang sebelumnya, materi lagu yang telah dikumpulkan oleh Raka yang merupakan Song Writer dari hampir keseluruhan lagu di band ini. Penggarapan musik sebenarnya telah dimulai dari awal tahun 2014, namun karena berbagai alasan, baru bisa mulai dikonsentrasikan di akhir tahun 2014. Pengggantian personil masih tak dapat dihindarkan karena di akhir tahun 2014 Mas Eko yang mengisi Keyboard pada band ini mengundurkan diri. Tak lama setelah itu Nata yang memainkan perkusi pun mengajukan diri untuk mundur dari barisan personil Black Coffee Ice. Ketika proses rekaman berlangsung, Mereka pun bertemu dengan Iwe sang Pemain Brass. Personil Black Coffe Ice yang terbaru Hingga saat ini yaitu Wala (Vokal), Raka (Guitar), Rian (Guitar), Endi� (Bass), Alan (Drum) & Iwe (Brass).